Selasa, 14 Desember 2010

TUGAS ARTIKEL COREL DRAW GHYACITRA PITALOKA


Duplikasi (copy/penggandaan) objek atau beberapa atau objek terkelompok (group) pada coreldraw dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu (dilakukan pada objek atau group objek yang sedang aktif):
  1. Dengan shorcut “+”. Caranya, tekan tanda “+” pada numlock pad. Objek anda telah terduplikasi dan bisa dipindahkan ke posisi yang diinginkan.
  2. Melalui menu bar. Caranya, pilih menu “edit”, kemudian pilih “copy”. Selanjutnya pilih lagi menu “edit”, kemudian pilih “paste”.
  3. Dengan klik kanan pada mouse, kemudian pilih “copy”, klik kanan lagi dan pilih “paste”.
  4. Pada objek yang kita ingin duplikasi, drag dengan tombol kanan mouse ke posisi yang kita inginkan. Lepaskan tombol mouse dan pilih “copy here”.
  5. Dengan tombol kiri mouse, drag objek ke suatu posisi. Dengan tombol kiri mouse tetap kita tekan, secara bersamaan tekan pula tombol kanan mouse kemudian lepaskan kedua tombol tersebut.
Itulah cara-cara melakukan duplikasi objek pada CorelDraw. Anda bisa mempelajari sendiri persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan dari cara-cara tersebut.

Memberi Nomor Halaman Otomatis

Corel draw memungkinkan kita untuk mengerjakan lebih dari satu (banyak) halaman dalam satu file.
http://kambinglaut.files.wordpress.com/2008/04/pages.jpg?w=405&h=384
Akan tetapi, jika kita ingin secara otomatis memberikan nomor halaman pada setiap halaman yang kita buat, coreldraw tidak memiliki fitur standar untuk hal ini, meskipun kita bisa memberikan nomor halaman pada saat melakukan printout.
Lantas bagaimana seandainya kita ingin memberikan penomoran halaman secara otomatis pada lembar-lembar halaman kerja yang kita buat?
Untuk itu, kita membutuhkan program tambahan berupa plugin ataupun macro. Salah satu yang bisa kita gunakan untuk hal ini adalah program macro oleh Jeff Harrison yang dapat menyisipkan nomor halaman secara otomatis pada setiap halaman yang kita buat.
Setelah itu kita bisa membuat shortcut dan tool untuk mengaktifkan penomoran halaman otomatis tersebut. Langkah-langkahnya adalah :
1.      download file program macro PageNumberer.gms dan icon-nya (dalam bentuk zip).
2.      unzip dan simpan file tersebut ke dalam suatu folder tertentu, kopikan file macro pada folder plugin program coreldraw X3 yang ada pada folder “Program Files/Corel/CorelDraw Graphics Suite 13/Plugins”;
http://kambinglaut.files.wordpress.com/2008/04/progfile.jpg?w=351&h=347
3.      jalankan program coreldraw x3
4.      buka menu ToolsOptions
5.      Pada pilihan Options, klik WorkspaceCustomizationCommands
6.      Di bawah pilihan commands, pada dropdown menu, pilih macros — CorelMacros.PageNumbering. Kemudian pada kotak menu di sebelah kanannya, klik Shortcut keys.
7.      Pada kotak New Shortcut Key dalam Shortcut Assignment tekan tombol shortcut yang kita inginkan untuk mengaktifkan menu auto page numbering (misalnya “Ctrl Shift P”) lalu klik Assign (lihat tulisan Mengatur Shortcut pada halaman CorelDraw X3).
8.      Klik jendela Appearance.
9.      Klik Import. Pilihlah file bitmap icon (Page-number-icon.bmp) yang telah kita simpan pada folder tertentu tadi. Hasilnya adalah seperti gambar di bawah :
http://kambinglaut.files.wordpress.com/2008/04/macros3.jpg?w=352&h=260
10.  Geret (drag) icon yang muncul di bawah kotak macros ke command bar pada jendela coreldraw. Pada jendela (kotak) Option, klik OK.
1.      Apabila kita memiliki banyak halaman untuk dikerjakan dan kita ingin coreldraw memberikan nomor halaman otomatis pada setiap halaman tersebut, kita tinggal mengklik icon pada command bar atau dengan menekan shortcut yang telah kita tentukan tadi untuk mengaktifkan perintah auto page numbering. Bila ini yang kita lakukan, maka akan muncul kotak menu Page Numbering :
2.      Pada pilihan Label Text sebelum tanda “#”, ketikkan label halaman jika kita ingin setiap halaman memiliki label tertentu (misalnya : Kerja 1, Kerja 2, dst). Jika kita hanya menginginkan nomor halaman saja tanpa label, maka kosongkan saja.
http://kambinglaut.files.wordpress.com/2008/04/pagenumb.jpg?w=300&h=249
3.      Klik Font. Pada jendela Font Properties, pilihlah jenis font yang yang akan digunakan. Tentukan juga dimana nomor dan label halaman akan ditempatkan : ada Top Left, Top Center, Top Right, Bottom Left, Bottom Center, dan Bottom Right.
4.      Tentukan juga ukuran dan warna font yang digunakan. Jika ingin mengganti warna font yang akan digunakan, klik Change Color dan tentukan warna penggantinya.
5.      Jika ingin penulisan nomor dan label halaman tersebut kita putar pada sudut tertentu, maka klik Effects. Pada pilihan Rotation, pilih Yes dan tentukan sudut putarnya.
6.      Bila telah kita atur semuanya, klik Apply dan Exit. Setiap halaman kita sekarang telah memiliki nomor (dan label) halaman.
http://kambinglaut.files.wordpress.com/2008/04/pagenumb2.jpg?w=300&h=250
Beberapa hal yang terjadi pada auto page numbering ini adalah :
1.      Kita bisa melakukan modifikasi secara manual (hapus, putar, ganti jenis dan ukuran font dsb) nomor dan label pada sembarang halaman tanpa mempengaruhi nomor dan label pada halaman lainnya.
2.      Apabila kita mendelete salah satu halaman, maka nomor dan label halaman akan tetap sama seperti yang telah kita tentukan sebelumnya. Misalnya jika kita memiliki 6 halaman yang telah diberi nomor, maka jika kita mendelete halaman 3, maka nomor halaman terakhir akan tetap tertulis “6″. Jadi, jika kita urutkan dari halaman pertama, nomor halaman yang muncul adalah : 1, 2, 4, 5, 6. Kalau ingin penomoran halaman terurut lagi sesuai jumlah halaman yang ada, kita harus mengaktifkan kembali perintah auto page numbering dengan urutan langkah seperti yang telah kita lakukan tadi.

CorelDraw X3: Bekerja Dengan Layer

Seperti halnya program olah grafis lainnya seperti Photoshop atau Illustrator, Coreldraw juga menyediakan fasilitas layer yang sangat berguna dalam penataan objek-objek. Meskipun penggunaan layer pada Coreldraw tidak “seenak” seperti pada Photoshop atau Illustrator, tapi fungsi dan manfaatnya tetap sama.
Pertama, kita akan mengingat lagi definisi-definisi yang berhubungan dengan layer dan mempelajari menu-menu layer pada Coreldraw.
· Layer : Suatu lembar transparan dimana kita menempatkan objek ketika menggambar. Jika kita menggambar pada suatu halaman (page), maka satu page dapat terdiri dari lebih satu layer. Kita juga dapat mengatur posisi (urutan) layer-layer pada suatu halaman.
· Master layer : layer yang terdapat dalam master page yang objek-objek yang terdapat didalamnya juga akan muncul pada setiap halaman. Master layer ini sangat berguna bila kita ingin suatu objek berada (ditampilkan) pada setiap halaman, misalnya sebagai header. Suatu master page dapat memiliki lebih dari satu master layer. Master layer yang kita buat akan secara otomatis berpindah ke master page.
· Master Page : halaman yang mengontrol master setting untuk mengatur grid, garis bantu, dan dekstop layer.
Untuk menampilkan menu layers pada docker adalah: pada menu bar klik windowdockersobject manager. Pada docker akan tampil jendela seperti pada gambar di bawah ini:
Pertamakali muncul, secara default layer yang aktif adalah layer1. Jika kita sedang bekerja pada page 1, maka pada jendela object manager muncul page 1 kemudian di bawahnya ada Layer 1 yang apabila kita klik tanda “+” di dalam kotak kecil sebelah kiri tulisan Layer 1 tersebut akan terbuka objek-objek properti di dalamnya secara pull down (berurutan ke bawah).
Posisi objek dan layers diurutkan dari atas ke bawah, sesuai dengan posisi objek/layer tersebut pada halaman atau area gambar. Objek/layer yang berada lebih di atas, bila ditumpuk, akan menutupi objek/layer yang berada lebih dibawahnya. Bayangkanlah anda menggambar objek-objek pada beberapa lembar kertas transparan: setiap lembar kertas transparan itu adalah satu layer. Seperti itu jugalah sifat-sifat layer.
Membuat layer baru
Klik tombol fly out di bagian kanan atas docker object manager (object manager options), pilih new layer untuk membuat layer atau new master layer untuk membuat master layer baru.

Membuat layer baru juga dapat dilakukan dengan mengklik icon new layer pada pojok kiri bawah docker object manager.
Untuk dapat menggunakan suatu layer (bekerja pada suatu layer), kita harus membuat layer tersebut aktif terlebih dahulu dengan cara meng- klik pada nama layernya hingga tulisan nama layer menjadi berwarna merah (pada saat tidak ter-highlight).
Untuk membuat suatu layer menjadi master layer, klik kanan pada layer kemudian pilih master.
Pengaturan layer

· Mengaktifkan layer : klik pada nama layer

· Mengunci atau membuka kunci layer : klik pada ikon lock or unlock (gambar pencil) disebelah nama layer. Bila gambar pencil redup, berarti layer tersebut terkunci dan kita tidak dapat melakukan editing pada layer tersebut sekalipun layer dalam keadaan aktif, tetapi masih dapat di print (kecuali pilihan printing and exporting pada layer tersebut kita set menjadi disable). Kita juga dapat mengunci atau membuka kunci layer dengan cara meng-klik kanan pada nama layer kemudian aktifkan atau non aktifkan pilihan editable.

· Untuk mengedit pada semua layer (edit lintas layer) : klik pada ikon object manager options dan klik edit across layers. Bila ini diaktifkan, kita dapat melakukan proses editing pada semua layers baik yang sedang aktif maupun yang sedang tidak aktif (kecuali layer tersebut dalam keadaan terkunci atau disembunyikan).

· Untuk mengedit hanya pada layer yang sedang aktif : klik pada ikon object manager options dan perhatikan tulisan edit across layers. Bila disamping kirinya ada tanda centang, maka klik edit across layers untuk menonaktifkannya. Bila tidak ada tanda centang, maka biarkan saja. Bila edit across layers tidak aktif, kita hanya dapat melakukan editing pada layer yang sedang aktif atau yang berada pada dekstop. Kita tidak dapat memilih atau mengedit objek yang berada pada layer yang sedang tidak aktif.

Misalkan ada tiga gambar pada satu halaman yang masing-masing berada pada layer yang berbeda. Jika kita blok keseluruhan halaman tersebut, maka objek yang akan terseleksi hanyalah objek yang berada pada layer yang sedang aktif saja, sekalipun tidak ada yang terkunci.

  • Untuk menampilkan atau menyembunyikan layer beserta objek-objek di dalamnya, klik gambar mata (ikon show or hide) di sebelah kiri nama layer. Bila gambar mata tersebut terang, berarti layer ditampilkan. Bila gambar mata tersebut redup, berarti layer disembunyikan.
Objek yang berada pada layer yang disembunyikan tetap akan ditampilkan pada print preview (masih bisa di print) dan tetap akan terbawa bila kita mengekspor halaman gambar (kecuali pilihan printing and exporting pada layer tersebut kita set menjadi disable).
Dengan menyembunyikan suatu layer kita dapat mengenali dan melakukan editing objek-objek pada layer lainnya. Disamping itu juga dapat lebih menghemat waktu untuk merefresh tampilan gambar saat kita mengeditnya.
· Untuk menampilkan atau menyembunyikan halaman (page) pada objek manager, klik object manager options dan pilihlah show pages.
· Untuk pengaturan layer dan page, aktifkan dengan cara mengklik ikon layer manager view yang berupa gambar mata di atas tumpukan kertas.
· Memberi nama atau mengganti nama layer : klik kanan pada nama layer kemudian klik rename, tuliskan nama untuk layer tersebut. Penamaan layer berguna untuk menunjukkan isi atau urutan atau hubungan dengan layer lainnya.
· Mengubah urutan layer : drag layer pada object manager docker dan pindahkan ke urutan yang kita kehendaki.

Perpindahan dan duplikasi objek antar layer

Kita bisa memindahkan atau mengkopi objek-objek yang kita seleksi ke dalam layer baru atau layer lain. Demikian juga perpindahan atau duplikasi layer ke dalam master page.

Untuk memindahkan atau mengkopi suatu objek ke layer lain dapat dilakukan dengan cara :

1. Pilih objek yang akan dipindah atau dikopi

2. Klik ikon object manager options

3. Pilih dan klik salah satu : move to layer untuk pindah atau copy to layer untuk mengkopi ke layer baru

4. Klik layer baru tempat objek tersebut akan dipindah atau dikopi-kan

Menindahkan objek antar layer juga dapat dilakukan melalui docker objek manager dengan cara mendrag objek dari suatu layer ke layer lainnya.

Agar kita dapat memindahkan atau mengkopi suatu objek antar layer, maka layer-layer tersebut harus dalam keadaan tidak terkunci (unlock). Menyiapkan File Sebelum Dikirim Ke Pihak Ke Tiga



Bila ingin melakukan reproduksi artwork yang kita kerjakan dengan coreldraw, kita mungkin perlu untuk terlebih dahulu melakukan proses pracetak yaitu melakukan output film sebelum membuat plat/master.   Untuk itu kita mungkin harus menyerahkan file artwork kita kepada pihak ke tiga yaitu penyedia jasa output film. 
Terkadang  pihak penyedia jasa output film menemui masalah dengan file yang kita kirimkan: mungkin mereka tidak memiliki file jenis font yang kita gunakan dalam file kita, mungkin juga mereka tidak menggunakan program grafis yang sama dengan kita (coreldraw), dsb.
Untuk mengurangi kemungkinan masalah seperti itu, maka langkah antisipasi yang kita siapkan adalah dengan mengirimkan file dalam format yang lebih compatible selain dalam format cdr tentu saja. 
Disamping itu, kita juga harus menyertakan file dari font-font yang kita gunakan dalam pembuatan file kita.  Bagaimana caranya agar itu semua dapat kita lakukan dalam program CorelDraw?
Langkah yang kita lakukan adalah sebagai berikut :
1. Pada menu File kliklah Prepare For Service Bureau
2. Muncul kotak dialog Prepare For Service Bureau Wizard.  Klik pada bulatan sebelum tulisan Gather all files associated with this document
3. Klik Next
4. Aktifkan tanda centang pada pilihan Copy fonts (jika ada)Klik Next
5. Aktifkan tanda centang pada pilihan Generate PDF untuk meyimpan artwork kita ke dalam format PDF disamping format cdr.  Klik Next.
6. Pilih lokasi tempat kita menyimpan file-file yang akan kita kirim ke pihak ke tiga dan berilah nama folder tersebut sesuai dengan file kita.
7. Selanjutnya tinggal klik Next, Next dan Finish
Sekarang artwork kita tersimpan dalam satu folder yang telah kita beri nama tadi.  Di dalam folder tersebut akan berisi: file kita dalam format cdr dan PDF; file-file font yang kita gunakan (jika ada); serta dua file text document yang masing-masing berisi keterangan tentang font yang kita gunakan serta job info dari file kita.
Selanjutnya adalah mengcopy  folder beserta isinya tersebut ke dalam media (cd atau flash disk) yang akan kita kirimkan kepada pihak ke tiga penyedia jasa output film atau plat. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar